Selamat Tahun Baru Masehi 2011, tampaknya masih layak untuk penulis ucapkan ( dah telat kalee yee"he..he.."). Gegap gempita tiupan terompet, gemuruh petasan dan kembang api baru saja kita lalui. pertanda akan suatu pergantian masa dan tentu saja gantungan akan harapan dan asa yang belum tercapai di tahun sebelumnya dapat terlaksana di tahun baru ini. Semua penduduk di seantero jagad ini ikut merayakannya. penyambutan tahun baru yang pertama adalah di Kiribati – satu negara kecil di Samudera Pasifik, daerah ini menjadi daerah pertama yang melakukan acara perayaan sambutan pergantian tahun. Salah satu tempat perayaan Tahun Baru paling populer di dunia adalah di kota New York, di mana pihak pengelola mengatakan satu juta orang akan berada di Times Square untuk menunggu turunnya bola kristal raksasa jauh di atas penonton. Bola kristal raksasa ‘The Waterford’ itu beratnya 5.400 kilo ( sumber : VOA news-indonesia). Sedangkan di tanah air perayaan tahun baru dilakukan di tempat-tempat yang memang sudah menjadi sakralnya untuk merayakan tahun baru seperti di Makassar perayaan terbesar dilakukan di Pantai Losari, di Jakarta ribuan warga memadatai bundaran HI, di Jogjakarta sebagian warga mengikuti malam renungan dan perayaan pergantian tahun di Cangkringan-Sleman Yogyakarta, tempat dimana awan panas merapi memporak-porandakkan wilayah tersebut serta menewaskan Juru kunci yang fenomenal di negara ini “Mbah Maridjan”. Perayaan yang begitu meriah seakan melupakan apa yang terjadi pada negara ini beberapa waktu lalu. Sebagai kilas balik di tahun 2010 lalu, Negara kita tercinta Indonesia semakin banyak dihadapkan akan peristiwa-peristiwa yang cukup memilukan. Mulai dari bencana alam hingga bencana politik yang masih memporak-porandakan tatanan kehidupan di negara ini. Sebagai contoh, pastilah belum lekang ingatan kita akan peristiwa bencana alam yang menimpa beberapa daerah di negara ini. Wasior diterjang banjir bandang, Tsunami meluluhlantahkan kepulauan Mentawai, dan yang terakhir erupsi Gunung Merapi di DIY-Jateng yang cukup membuat tatanan kehidupan di provinsi itu mati suri
Dalam kesempatan yang indah ini penulis ingin mengajak kita segenap bangsa indonesia untuk terus bersatu padu, semangat nasionalisme dan cinta tanah air harus selalu dikobarkan dan agar menjadi tumpuan harapan bagi para penerus kita dimasa datang. kenapa hal itu sangat diperlukan?, karena untuk dapat membawa negara ini menuju jalan terang, dimana rakyat dapat hidup berdampingan, makmur dimana hukum ditegakkan dan membela oarang yang benar-benar patut ditolong diperlukan sebuah pribadi yang kuat, pribadi yang punya semangat patriotisme, berani dalam mengambil sebuah tindakan yang memang perlu dan harus dilakukan, berani mengambil resiko atas apa yang telah menjadi keputusannya. Tahun 2011 menjadi sebuah awal pengharapan semua masyarakat Indonesia agar bangsa ini kembali menjaadi bangsa yang besar dan berwibawa, bangsa yang mempunyai jati diri dan pendirian tidak mudah terombang ambing hanya karena segelintir kekuasaan kapitalis di dunia. 1-1-11 sebuah awal untuk kita bahu-membahu menatap masa depan Indonesia yang maju, dimana daerah-daerah yang tertimpa bencana dapat bangkit dan tugas kita selaku warga negara Indonesia bahu-membahu membantu saudara-saudara kita untuk kembali bangkit menatap masa depan yang cerah.

Komentar
Posting Komentar