Siapa yang tidak suka menyantap ikan asin,,,(ehmm...nikmat) apalagi kalau pasangannya lengkap : Nasi Panas + Ikan Asin + Lalapan + sambal Terasi = MakJoss....,he,,hee,,,malah membahas menu makan yach?? tapi memang benar ikan asin merupakan santapan lauk yang hampir di konsumsi oleh rumah tangga di Negara ini. Para pengolah ikan asin di Jakarta Utara mengaku mendapatkan ikan segar dari para nelayan yang baru saja dari laut. Mereka lalu mengolahnya dengan memanfaatkan terik sinar matahari. Cara ini menjadi media alami untuk mengeringkan ikan. Cara tradisional ini pula yang hampir selalu menjadi jurus andalan para pengasin ikan. ( sumber ).
Namun sekarang tampaknya kita harus waspada dalam membeli ikan asin yang beredar di pasar-pasar karena ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencampur zat pemutih kedalam larutan pembuat ikan asin tersebut, begitu info yang saya dapat dari salah satu program penelusuran kasus di salah satu TV swasta. Apakah hanya motif untuk mendapatkan keuntungan yang besar atau kah memenuhi target penjualan stok ke pasar-pasar mereka sampai hati mencampur zat kimia itu ke larutan pembuat ikan asin. Jika sudah terkonsumsi ke perut ikan asin yang mengandung zat pemutuh tersebut tidak jauh bahanya dengan zat-zat lain yang dimasukkan ke makanan lain seperti bakso formalin atau borax.
Sebagai konsumen sekarang kita harus jeli jangan mudah percaya dan tertipu akan tampilan dari sebuah produk dalam hal ini ikan asin. Bentuk ikan asin yang putih bersih cenderung terpikir oleh kita kalau ikan asin itu baik untuk dikonsumsi namun kita tahu bahaya yang mengancam kita dibalik putih bersihnya tampilan ikan asin tersebut, ada sedikit tips yang dapat kita pakai sebelum membeli ikan asin di pasar : ( dikutip dari sini )
Nah sekarang itu tugas kita untuk selalu waspada sebelum bertindak, kita tidak mau kan salah satu keluarga kita menjadi korban oknum-oknum yang memanfaatkan keuntungan semata tanpa memperhitungkan sebab akibatnya, so jadilah konsumen yang kritis..he...he
Namun sekarang tampaknya kita harus waspada dalam membeli ikan asin yang beredar di pasar-pasar karena ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencampur zat pemutih kedalam larutan pembuat ikan asin tersebut, begitu info yang saya dapat dari salah satu program penelusuran kasus di salah satu TV swasta. Apakah hanya motif untuk mendapatkan keuntungan yang besar atau kah memenuhi target penjualan stok ke pasar-pasar mereka sampai hati mencampur zat kimia itu ke larutan pembuat ikan asin. Jika sudah terkonsumsi ke perut ikan asin yang mengandung zat pemutuh tersebut tidak jauh bahanya dengan zat-zat lain yang dimasukkan ke makanan lain seperti bakso formalin atau borax.
Sebagai konsumen sekarang kita harus jeli jangan mudah percaya dan tertipu akan tampilan dari sebuah produk dalam hal ini ikan asin. Bentuk ikan asin yang putih bersih cenderung terpikir oleh kita kalau ikan asin itu baik untuk dikonsumsi namun kita tahu bahaya yang mengancam kita dibalik putih bersihnya tampilan ikan asin tersebut, ada sedikit tips yang dapat kita pakai sebelum membeli ikan asin di pasar : ( dikutip dari sini )
- Jangan membeli ikan yang kelihatan dalam kondisi putih bersih, kemungkinan itu sudah mempergunakan pemutih ( hidrogen peroksida ) dan tawas. Maka kita usahakan membeli ikan dengan warna yang wajar, walau kadangkala berwarna hitam atau coklat, malah ikan seperti itu yang lebih baik dan bebas dari zat berbahaya tersebut.
- Ikan asin yang mengandung zat berbahaya tersebut, biasanya tidak di hinggapi lalat, untuk itu jika kita melihat ikan dalam kondisi tidak ada lalat yang hinggap pada saat di pasar tradisional, maka kita harus waspada. Ikan yang dihinggapi lalat dan berbau ikan, berarti itu yang bebas dari zat berbahaya tersebut.
- Ikan yang mengandung zat hidrogen peroksida dan tawas, biasanya tidak gampang patah dan agak keras, oleh karena itu jika kita membeli ikan coba di patahkan, jika agak susah maka mengandung zat tersebut.
![]() |
| Ikan Asin Yang Sehat |
Nah sekarang itu tugas kita untuk selalu waspada sebelum bertindak, kita tidak mau kan salah satu keluarga kita menjadi korban oknum-oknum yang memanfaatkan keuntungan semata tanpa memperhitungkan sebab akibatnya, so jadilah konsumen yang kritis..he...he

Komentar
Posting Komentar